SEJARAH BIMBINGAN KARIR
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah Dasar
Dosen
Pengampu : Dr. Purwati, MS,Kons/Dewi
Liana Sari, S.Pd
Disusun
Oleh :
1. Cinde
Arum Asmarani (12.0305.0176)
2. Imroati
Mukharomah (12.0305.0205)
3. Lina
Lestari (12.0305.0167)
4. Feni
Yuni Lestari (12.0305.0186)
5. Dodo
Prastyoko (12.0305.0170)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan disusunnya makalah dengan judul : “Sejarah Bimbingan Karir” ini adalah guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Bimbingan Dan Konseling di SD.
Terselesainya penulisan makalah ini tak lepas dari bantuan serta dorongan
dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih kami haturkan kepada :
1.
Dr.
Purwati, MS,Kons/Dewi Liana Sari, S.Pd,selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penulisan makalah ini.
2.
Rekan-rekan
yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
3.
Kepada
semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini yang tak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan
yang akan datang. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Magelang, 12 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL I
KATA
PENGANTAR II
DAFTAR
ISI III
BAB
I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan
Masalah. 1
C. Tujuan 1
BAB
II PEMBAHASAN 2
A.
Pengertian Sejarah 2
B.
Istilah Yang
Berhubungan Dengan Bimbingan Karir 2
C.
Sejarah Bimbingan Karir 3
D.
Kedudukan Bimbingan
Karir . 5
E.
Makna Bimbingan Karir 6
F.
Masalah Dan Jalur
Bimbingan Karir 7
BAB
III PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 9
DAFTAR
PUSTAKA 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dengan munculnya
berbagai teknologi yang canggih, belum lagi dengan adanya berbagai macam
pekerjaan yang sadar tidak disadari ini menjadi sebuah tantangan hidup sebuah
insan di dunia yang memerlukan pemahaman dan kesadaran akan adanya hal
tersebut. Dengan ini perlu adanya sebuah pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan
kesadaran pada peserta didik di SD/MI yang harus dilakukan oleh seorang guru
karena betapa pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai macam
kegiatan atau pekerjaan disekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan
memicu pada sebuah karir yang paling tidak menjadi sebuah cita dari peserta
didik. Pemikiran inilah menjadi latar belakang betapa pentingnya seorang guru
mampu memahami dari bimbingan karir yang kemudian dapat dijadikan sebuah
transformasi kepada peserta didik di SD/MI untuk memunculkan kesadaran akan
pentingnya hal tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Sejarah ?
2. Apa
saja Istilah Yang Berhubungan Dengan Bimbingan Karir?
3. Bagaimana
Sejarah Bimbingan Karir?
4. Apa
Saja Kedudukan Bimbingan Karir?
5. Apa
Makna Bimbingan Karir?
6. Bagaiamana
Masalah Dan Jalur Bimbingan Karir?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian sejarah
2. Untuk
mengetahui apa saja istilah-istilah yang berhubungan dengan bimbingan karir
3. Untuk mengetahui sejarah
bimbingan karir
4. Untuk mengetahui
kedudukan bimbingan karir
5. Untuk mengetahui makna
bimbingan karir
6. Untuk mengetahu masalah
dan jalur bimbingan karir
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sejarah
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة:
šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut
tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa
Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah
lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang
pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu
manusia.
Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian
yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam
kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi,
unik, dan penting.
B.
Istilah
Yang Berhubungan Dengan Bimbingan Karir
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus
yang berkaitan dengan bimbingan karir, yaitu :
a.
Karir : keseluruhan pekerjaan yang
dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir
diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
b.
Jabatan (occupation, Vocational);
suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c.
Perkembangan karir : keseluruhan
perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan
kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d.
Pendidikan karir : kegiatan yang
direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan
memberikan kemudahan perkembangan karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada
program orientasi pekerjaan tetapi juga menyangkut :
a.
Keterlibatan antara konselor dengan
klien.
b.
Keterlibatan partisipasi aktif klien
dalam mengambil keputusan karir terhadap informasi.
c.
Proses penyesuaian pribadi bahkan
lebih jauh merupakan proses psikoterapi.
C.
Sejarah
Bimbingan Karir
1.
Bimbingan Karir Bermula dari
Bimbingan Jabatan
Istilah bimbingan karir bermula dari Isitilah vocational
guidance,Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga
yang bertujuanuntuk membantu anak-anak muda dalam memperoleh pekerjaan.Pada
awalnya penggunaan istilah vocational guidance lebih merujukpada usaha membantu individu dalam memilih dan
mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.
Konsep bimbingan yang bermula di
Amerika Serikat ini dilatari oleh berbagai kondisi obyektif pada
waktu itu, diantaranya :
1.
keadaanekonomi
2.
keadaan sosial, seperti urbanisasi
3.
kondisi ideologis,seperti adanya kegelisahan untuk membentuk
kembali danmenyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam
rangkameningkatkan kemampuan diri dan statusnya
4.
perkembanganilmu
(scientific), khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi
eksperimantal,
Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan vocational guidance yang kemudian tersebar keseluruh Negara, termasuk
ke Indonesia.Pada tahun 1951, para ahli mengadakan perubahan pendekatan dari
model okupasional occupational ke model karir (career ). Kedua model ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar,
terutama dalam landasan individu untuk memilih jabatan. Pada model okupasional
lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan
pekerjaan. Sedangkan pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan penekanan
tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep
perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi,
konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut
dipertimbangkan.
Bimbingan karir tidak hanya
sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga
membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
pekerjaan.
Penggunaan istilah karir didalamnya terkandung
makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup
seseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karir mengandung
konsep yang lebih luas.
Bimbingan
jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu, sedangkan
bimbingan karir menitik beratkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan
mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh
pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang
layak dilaksanakannya dalam masyarakat.
Berikut
adalah poin-poin sejarah dari perkembangan bimbingan karir :
1.
Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan
mendirikan Educational Career Conna Control dikota Detroit.
2.
Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan
buku yang berjudul : Choosing a Career pada tahun 1908.
3.
Tahun 1908 : Frank Parsons,
mendirikan the Boston Vocational Bereau, untuk membantu para pemuda memilih
pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.
4.
Tahun 1909 : Parsons menerbitkan
buku ‘Choosing a Vocational’
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
1)
Pengertian yang jelas tentang
dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat, ambisi, keuntungan, hambatan
yang dimiliki
2)
Pengetahuan tentang persyaratan
jabatan dan kondisi untuk keberhasilan, keuntungan dan kerugian kompensasi,
kesempatan dan prospek dan suatu jabatan
3)
Penalaran yang benar terhadap
hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut diatas.
5.
Tahun 1920-1930, bimbingan diterima
disekolah-sekolah, tidak hanya masalah jabatan saja tetapi juga masalah
pendidikan dari sosial.
6.
Pada akhir 1930 masalah bimbingan
jabatan menjadi sangat penting lantaran timbulnya masalah pengangguran,
penempatan, perubahan teknologi, mobilitas dan perkembangan jabatan.
7.
Tahun 1910 – 1940, gerakan
pengukuran inteligensi dan bakat khusus.
2. Bimbingan Karir pada Persekolahan di
Indonesia
Di Indonesia sendiri program ini
masuk dan diadopsi oleh lembaga pendidikan pada tahun 1950, yang kemudian
terwadahi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, yang kini disebut bimbingan
dan konseling. Ini diawali dari kebutuhan penjurusan peserta didik pada jenjang
pendidikan menengah atas.Selanjutnya, pada
tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum 1984, bimbingan karir
cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan, dan pada tahun
1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan
dan konseling, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah bidang bimbingan.Sampai dengan sekarang ini bimbingan karir tetap
masih merupakansalah satu bidang bimbingan, yang diintergrasikan dalam konsteks
Kecakapan Hidup (Life Skill).
Beberapa penjabaran materi bidang bimbingan karir pada jalur
pendidikan formal diarahkan pada : 1.Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak dikembangkan; 2.Pemantapan orientasi dan
informasikarir pada umumnya dan karir yang hendak dikembangkan padakhususnya
3.Orientasi
dan informasi terhadap dunia kerja danusaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dantuntutan hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4.Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki
5.Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang
lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.
D.
Kedudukan
Bimbinngan Karir
kedudukan
bimbingan karir adalah sebagai berikut :
1. Mengaplikasikan
pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual,
bermoral, sosial, individual, dan berpotensi.
2. Menghargai
dan mengembangkan potensi positif individu.
3. Peduli
terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya.
4. Menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya.
5. Toleran terhadap
permasalahan individu.
6. Bersikap
demokratis.
E.
Makna
Bimbingan Karir
Secara terminology karir itu diartikan sebuah wacana
tertentu saja oleh sebagai kalangan awam yang menganggap wacana tersebut hanya
tertentu pada seseorang yang mempunyai suatu posisi, jabatan atau yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan.sebenarnya banyak prespektif dalam pemaknaan
karir dan juga banyak tokoh pemikir yang mendefinisikan karir dalam artian yang
berbeda namun tujuannya sama, tergantung satu individu tersebut dari mana
mengartikannya karena hal itu memiliki arti yang sangat luas. Namun sejatinya
karir itu mempunyai artian luas
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja seseorang .
seperti halnya urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki disepanjang pengalaman kerja seseorang .
Sedangkan
bimbingan karir itu sendiri diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu
untuk memberikan dorongan dan untuk memberikan kemudahan untuk mendapatkan
pekerjaan dan kemudahan meniti karir dalam kehidupannya. Banyak berbagai
definisi dari karir namun yang terpenting dapat disimpulkan dalam satu
pengertian karir yaitu karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui
serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan diantaranya peran
hidup, lingkungan kehidupan, yang terwujud karena adanya kekuatan inner person.
Perwujudan diri ini akan bermakna dikala adanya kepuasan atau kebahagiaan diri
dan lingkungan.
Kesuksesan individu dalam berkarir yang tampak
dikarenakan adanya ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasan dalam
bekerja.
Bimbingan karir inipun juga banyak prespektif dalam pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance atau bimbingan jabatan yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir yang diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya.
Bimbingan karir inipun juga banyak prespektif dalam pengartiannya, dikarenakan bimbingan karir ini sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance atau bimbingan jabatan yang kemudian berubah menjadi carrer guidance atau bimbingan karir yang diartikan sebagai proses untuk membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya.
Namun selang beberapa tahun kemudian pengertian
bimbingan karir ini direfisi sebagai suatu proses bantuan terhadap
individu untuk menerima dan mengembangkan diri serta perannya secara
terpadu dalam dunia kerja, mengklarifikasikan konsepnya dengan realita dalam
lingkungan yang berujung pada kepuasan diri dan masyarakat . Rochman
natawidjadja menyimpulkan pengertian bimbingan karir sebagai proses untuk
membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya
dan gambaran tentang dunia atau lingkungannya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja yang kemudian atau pada akhirnya dapat memilih
bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
F.
Masalah
Dan Jalur Bimbingan Karir
Sadar tidak
disadari dalam kehidupan kita pasti ada yang namanya sebuah tantangan,
begitupula dalam meniti sebuah karir inipun masih tidak dapat jauh dari sebuah
masalah atau sebuah tantangan. Tantangan dan masalah ini sebenarnya muncul dari
diri, yang terletak dari kekurangmampuan dalam membuat planning sebuah
karir. Menentukan keputusan akhir dan menentukan karir ini membutuhkan suatu
ketrampilan dan sebuah proses yang dilatarbelakangi pemahaman individu terhadap
dirinya atau jati dirinya dan pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan
yang ada di sekitarnya serta memadukan keduanya secara tepat.
Banyak para
ahli yang telah mendeskripsikan beberapa gejala dalam bimbingan karir ini,
diantaranya adalah Williamson yang membagi gejala bimbingan karir menjadi empat
bagian, yakni individu tidak dapat memilih atau merasa tidak ada pilihan,
karena tidak mampu membedakan secara memadai atas pilihan karir dan komitmen
terhadap pilihan itu (no choice), individu tidak merasa yakin atau dia merasa
bimbang atas pilihan karirnya (uncertain choice), ketidakseleraan antara bakat
atau minat individu dengan pilihan karirnya (unwise choice) dan ketidakseleraan
minat dengan bakat individu (discrepancy).
Namun sebenarnya masih banyak lagi berbagai
gejala atau masalah dalam bimbingan karir yang perlu dicermati oleh seorang
guru terutama dalam kaitannya upaya membantu perencanaan karir peserta didik.
Selama menempuh dunia pendidikan, individu berusaha untuk sebisa mungkin mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang nantinya pasti akan dibutuhkan ketika mulai mencari kerja, secara asumtif dari proses ini akan berlangsung biasanya sampai dengan usia 20 tahun.
Selama menempuh dunia pendidikan, individu berusaha untuk sebisa mungkin mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang nantinya pasti akan dibutuhkan ketika mulai mencari kerja, secara asumtif dari proses ini akan berlangsung biasanya sampai dengan usia 20 tahun.
Dalam
konteks lain bimbingan karir dapat ditempuh melalui jalur pendidikan,
pekerjaan, jabatan, profesi, hobi dan social pribadi. Sejumlah kompetensi dan
potensi individu yang memadai menjadi penentu berhasil tidaknya sebuah karir
baik kompetensi ataupun juga potensi dari fisik, pribadi, social, intelektual,
moral begitu juga spiritualnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia,
peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting
poin-poin sejarah dari perkembangan bimbingan
karir :
Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan
mendirikan Educational Career Conna Control dikota Detroit.
Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan
buku yang berjudul : Choosing a Career pada tahun 1908.
Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan
the Boston Vocational Bereau, untuk membantu para pemuda memilih pekerjaan dan
melatih guru-guru sebagai konseler pekerjaan.
Tahun 1909 : Parsons menerbitkan
buku ‘Choosing a Vocational’
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
a.
Pengertian yang jelas tentang
dirinya sendiri seperti bakat kemampuan, minat, ambisi, keuntungan, hambatan
yang dimiliki
b.
Pengetahuan tentang persyaratan
jabatan dan kondisi untuk keberhasilan, keuntungan dan kerugian kompensasi,
kesempatan dan prospek dan suatu jabatan
c.
Penalaran yang benar terhadap
hubungan dari kedua kelompok fakta tersebut diatas.
Tahun 1920-1930, bimbingan diterima disekolah-sekolah,
tidak hanya masalah jabatan saja tetapi juga masalah pendidikan dari sosial.
Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi
sangat penting lantaran timbulnya masalah pengangguran, penempatan, perubahan
teknologi, mobilitas dan perkembangan jabatan.
Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan
bakat khusus.
B. Saran
Batapa pentingnya kita sebagai calon Guru SD harus mampu memahami
Bimbingan Karir yang kemudian dapat kita jadikan sebagai transformasi kepada
peserta didik, yaitu dengan memberikan sebuah pemahaman, pengarahan dan
menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik di SD dikarenakan betapa pentingnya
kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai macam kegiatan atau pekerjaan di
sekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu pada sebuah karir
yang paling tidak menjadi sebuah cita-cita dari peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling
(Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat
http://soviabintangaurora.blogspot.com/2012/12/sejarah-bimbingan-karier.html#.U2g2S1ZenIUwsdvvj
A.Muri Yusuf, (2006). Konseling Karier dalam Satuan
Pendidikan dan Praktik Pribadi, (Makalah). Padang, Universitas Negeri
Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar